STKIP Darud Da’wah wal Irsyad Pinrang berpartisipasi dalam International Conference on Islamic Studies Education and Civilization (ICONIS) yang diselenggarakan secara hybrid oleh IAIN Parepare. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman yang telah dilakukan sebelumnya antara STKIP DDI Pinrang dengan IAIN Parepare.
ICONIS tahun ini mengangkat tema tentang ” the Religious Intersection of Culture and Science: Ethical Practices and Sustainable Growth”.
Salah satu narasumber International Conference on Islamic, Studies, Education and Civilization (ICONIS), yakni Dr. Muthahhir Arif, salah satu Imam masjid di USA dan Director Pesantren Nur Inka Nusantara Madani, menyampaikan budaya, etika dan ilmu pengetahuan di Amerika Serikat.
“ Ketika saya sampai di Amerika, saya kaget ternyata banyak masjid, dari 380 juta penduduk Amerika saat ini sudah 3,45 juta muslim, dan jumlah itu 10 persen dari populasi di Amerika,” ungkap Muthahhir.
Muthahhir menyampaikan bahwa bukan Christopher Columbus penemu pertama benua Amerika karena jauh sebelum itu, Islam sudah ada di sana. Ia menjelaskan bahwa hal tersebut bisa dibuktikan dengan situs sejarah.
“Perkembangan Islam dari waktu ke waktu ini luar biasa signifikan, menurut jaringan televisi di Amerika berbagai sumber terpercaya, media bahkan hasil survei dan penelitian PBB menunjukkan bahwa agama Islam adalah agama yang paling pesat pertumbuhannya di seluruh Eropa dan Amerika Serikat,” jelasnya.
Kemudian, Muthahhir menjelaskan saat covid-19 kemarin membuat hati orang Amerika terenyuh, merasakan ketenangan, karena ketika mereka tinggal di rumah dan membaca buku-buku tentang agama Islam, itu menjadikan mereka berbondong-bondong untuk mengetahui tentang Islam.
“Tidak kurang dari 8.300 setiap bulan warga Amerika mengucapkan dua kalimat syahadat, dan 100 ribu warga Amerika masuk Islam setiap tahun, sehingga masjid Islamic Center itu ramai, kalau kita jumatan yang hadir bukan hanya umat Islam saja, 70 sampai 100 kursi yang disiapkan untuk mereka yang non muslim yang datang memang khusus untuk mendengarkan ceramah,” ungkapnya.
Beberapa Dosen STKIP DDI Pinrang juga berkesempatan menjadi pembicara pada kegiatan tersebut baik secara offline maupun online.